Jumat, 17 Juni 2016

ANALISIS KALIMAT AKTIF DAN PASIF DALAM WACANA BERITA

ANALISIS KALIMAT AKTIF DAN PASIF DALAM WACANA BERITA “GARA-GARA ANAKNYA DITILANG OKNUM ANGGOTA DPRD BALI KATAKAN POLISI GILA”

 

Oleh : Selvina Rambu Hada Rewa

138035131153139

A.    PENDAHULUAN

Kalimat adalah satuan bahasa yang mengandung pikiran lengkap. Sebuah kalimat paling kurang mengandung subjek dan predikat. Kalimat dalam wujud lisan diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!). Susilo (1990:2) mengemukakan ada lima ciri kalimat bahasa Indonesia. Kelima ciri tesebut ialah  bermakna, bersistem urutan frase, dapat berdiri sendiri dalam hubungannya dengan kalimat yang lain, berjeda dan berhenti dengan berakhirnya intonasi. Namun hal itu belum menjamin bahwa kalimat itu ialah kalimat bahasa Indonesia baku. Ada begitu banyak jenis kalimat yang dapat di pelajari mulai dari kaliamat tunggal, majemuk, Tanya, perintah, aktif, pasif, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai jenis kalimat berdasarkan subjeknya,  yaitu kalimat aktif dan pasif yang ada dalam wacana berita Gara-Gara Anaknya Ditilang Oknum Anggota DPRD Bali Katakan Polisi Gila yang di kutip dari Tribun Bali Edisi Rabu, 8 Juni 2016. Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai kalimat aktif dan pasif, karena dalam wacana berita yang akan dianalisis lebih banyak ditemukan penggunaan kalimat aktif dan pasif. Oleh karena itu dalam tulisan ini akan dibatasi pembahasan sekitar kalimat aktif dan pasif saja. Namun sebelum masuk dalam pembahasan dan analisis kalimat aktif dan pasif dalam wacana berita, kita harus mengetahui penjelasan mengenai kalimat aktif dan kalimat pasif terlebih dahulu.
Kalimat aktif adalah sebuah kalimat yang subjek (S) berperan sebagai pelaku yang secara aktif melakukan suatu tindakan yang dikemukakan dalam predikat (P) kepada objek (O). Kalimat aktif biasanya diawali oleh awalan me- atau ber-.  Kalimat aktif dibagi dalam dua jenis, yaitu kalimat aktif transitif dan kalimat aktif intransitif. Kalimat aktif transitif adalah kalimat yang memerlukan objek dan dapat diubah kedalam bentuk pasif. Sedangkan kalimat aktif intransitif adalah kalimat yang tidak memerlukan objek, dan kalimat ini tidak bisa diubah kedalam bentuk kalimat pasif.
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya mendapat atau dikenai suatu tindakan yang berupa predikat oleh objek. Ciri-ciri kalimat pasif adalah (1) Subjek pada kalimat aktif menjadi objek pada kalimat pasif, (2) Predikat menggunakan awalan di-, ke-an  atau ter-, (3) Pada umumnya kata kerja didahului dengan kata ganti orang ku- dan kau-,

B.     PEMBAHASAN
Dalam pembahasan ini akan dibahas mengenai wacana berita yang akan dianlisis, setelah itu akan dikumpulkan data-data berupa kalimat aktif dan pasif. Data yang dikumpulkan tersebut ada yang berupa data kuantitatif dan kualitatif.
1.      Teks Berita
Teks Berita adalah teks yang memaparkan suatu kejadian atau informasi yang ditulis di media cetak, disiarkan di radio atau televisi atau diunggah ke media online. Melalui teks berita kita bisa memeroleh wawasan dan pengetahuan yang lebih luas sehingga terampil berpikir kritis dan kreatif serta bertindak efektif dalam menyelesaikan permasalahan. Beberapa teks berita dapat diambil hikmahnya dan digunakan sebagai motivasi dalam meraih cita-cita dan mencipta citra pribadi. Selanjutnya dilampirkan teks berita yang akan analisis yang telah diperoleh dari media online Tribun Bali edisi Rabu 8 Juni 2016.

BREAKING NEWS, Gara-Gara Anaknya Ditilang Oknum Anggota DPRD Bali Katakan Polisi Gila

Rabu, 8 Juni 2016 13:18


Kendaraan motor Ninja 250 CC Kuning Hitam yang ditilang saat berada di Pintu Tol Bali Mandara, Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (8/6/2016). 
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Seorang anggota DPRD Komisi 1 DPRD Provinsi Bali nekad memaki-maki instansi kepolisian.
Lantaran anaknya ditilang di Pintu Tol Bali Mandara, Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (8/6/2016).
Padahal, menurut data yang disampaikan Aiptu Made Arnawa, anak DPRD tersebut diboncengkan Dwi Agung Rama Putra yang ditilang.
Dua pengendara yang memakai motor Ninja 250 CC kuning hitam ini juga diketahui tak memasang dua plat nomor, tak membawa Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Surat Ijin Mengemudi.
"Karena motor tak ada plat nomor di bagian depan dan belakang, petugas Polantas PJR Tol pun menghentikannya. Saat dicek kelengkapan mereka berdua (pengendara.red) juga tak membawa STNK. Katanya yang anak DPRD itu yang duduk belakang dan menghubungi ayahnya," jelasnya kepada Tribun Bali, Rabu (8/6/2016).
Usai menghubungi Aiptu M Arnawa, anggota DPRD Yang mengaku menjadi dewan di Komisi 1 bidang hukum ini, tetap nekad dan meminta motor itu agar tak disita.
Padahal, menurut UU Lalulintas, jika pengendara melanggar peraturan dan tak membawa STNK dan SIM kendaraan harus disita. Hanya saja, karena tak mau motor anaknya disita, anggota DPRD yang mengaku bernama Dewa Nyoman Rai ini malah memaki petugas.
"Saya dimaki-maki lewat telepon. Dia (anggota DPRD.red) bilang Polisi gila, Polisi Gila gitu," keluhnya. (*)

2.      Data Kuantitatif
Data kuantitatif  adalah data informasi yang berupa simbol angka atau bilangan. Berdasarkan simbol-simbol angka tersebut, perhitungan secara kuantitatif dapat dilakukan untuk menghasilkan suatu kesimpulan yang berlaku umum di dalam suatu parameter. Nilai data bisa berubah-ubah atau bervariasi. Proses pengumpulan data kuantitatif  tidak membutuhkan banyak waktu dan sangat mudah dilakukan.
Dalam wacana diatas, terdapat delapan (8) kalimat yang akan dianalisis. Kalimat-kalimat tersebut terbagi atas tiga jenis kalimat, yaitu kalimat aktif transitif, intransitif, dan kalimat pasif.
a.      Kalimat Aktif Transitif
Kalimat aktif transitif yang terdapat dalam wacana diatas sebanyak enam (5) kalimat, yaitu sebagai berikut.
-          Seorang anggota DPRD Komisi 1 DPRD Provinsi Bali nekad memaki-maki instansi kepolisian.
-          Dua pengendara yang memakai motor Ninja 250 CC kuning hitam
-          Anak DPRD itu menghubungi ayahnya
-          Anggota DPRD Yang mengaku menjadi dewan di Komisi 1 bidang hukum ini, tetap nekad dan meminta motor itu agar tak disita.
-          Anggota DPRD yang mengaku bernama Dewa Nyoman Rai ini malah memaki petugas.
a.      Kalimat Aktif Intransitif
Kalimat aktif intransitif yang terdapat pada wacana diatas sebanyak satu (1) kalimat, yaitu sebagai berikut:
-          Anak DPRD itu yang duduk belakang
b.      Kalimat Pasif
Kalimat pasif yang terdapat pada wacana diatas sebanyak dua (2) kalimat
-          Data yang disampaikan Aiptu Made Arnawa
-          Anak DPRD tersebut diboncengkan Dwi Agung Rama Putra yang ditilang

3.      Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data informasi yang berbentuk kalimat verbal bukan berupa simbol angka atau bilangan. Data kualitatif didapat melalui suatu proses penggunaan teknik analisis mendalam dan tidak bisa diperoleh secara langsung. Dengan kata lain untuk mendapatkan data kualitatif lebih banyak membutuhkan waktu dan sulit dikerjakan karena harus melakukan wawancara, observasi, diskusi atau pengamatan.
Berdasarkan data kuantitatif yang telah diperoleh, maka data tersebut akan dianalisis agar mendapatkan data secara kualitatif.
a.      Kalimat Aktif Transitif
Dibawah ini merupakan data berupa kalimat aktif transitif. Dalam pembahasan sebelumnya telah dibahas mengenai kalimat aktif transitif yaitu kalimat yang memerlukan objek. Berdasarkan pembahasan tersebut, maka kalimat dibawah ini akan dianalisis secara lengkap.
·         Seorang anggota DPRD Komisi 1 DPRD Provinsi Bali(S) nekad memaki-maki(P) instansi kepolisian(O).
-          Seorang anggota DPRD Komisi 1 DPRD Provinsi Bali sebagai subjek
-          memaki-maki sebagai predikat
-          instansi kepolisian sebagai objek
Berdasarkan analisis kalimat diatas, jelas terlihat adanya objek atau penderita didalamnya. Jadi kalimat tersebut telah memenuhi syarat yang pertama. Syarat yang kedua, yaitu kalimat aktif transitif dapat diubah ke dalam bentuk pasif, dengan syarat: subjek (S)  pada kalimat aktif akan menjadi objek (O)  pada kalimat pasif, perdikat (P)  pada kalimat aktif akan ditambahkan awalan, di- dan ter- pada kalimat pasif, dan setelah predikat boleh ditambahkan kata penghubung “oleh” namun tidak mengubah makna. Jadi kalimat diatas jika diubah kedalam bentuk pasif akan menjadi:
Instansi kepolisian(S) dimaki-maki(P) oleh Seorang anggota DPRD Komisi 1
DPRD Provinsi Bali(O).
·         Dua pengendara(S) yang memakai(P) motor Ninja 250 CC kuning hitam(O)
-          Dua pengendara sebagai subjek
-          memakai sebagai predikat
-          motor Ninja 250 CC kuning hitam sebagai objek
Berdasarkan analisis kalimat diatas, jelas terlihat adanya objek atau penderita didalamnya. Jadi kalimat tersebut telah memenuhi syarat yang pertama. Syarat yang kedua, yaitu kalimat aktif transitif dapat diubah ke dalam bentuk pasif, dengan syarat: subjek (S)  pada kalimat aktif akan menjadi objek (O)  pada kalimat pasif, perdikat (P)  pada kalimat aktif akan ditambahkan awalan, di- dan ter- pada kalimat pasif, dan setelah predikat boleh ditambahkan kata penghubung “oleh” namun tidak mengubah makna. Jadi kalimat diatas jika diubah kedalam bentuk pasif akan menjadi:
Motor Ninja 250 CC kuning hitam(S) dipakai(P) oleh Dua pengendara(O)
·         Anak DPRD itu (S)  menghubungi (P) ayahnya (O)
-          Anak DPRD itu sebagai subjek
-          Menghubungi sebagai predikat
-          Ayahnya sebagai objek
Berdasarkan analisis kalimat diatas, jelas terlihat adanya objek atau penderita didalamnya. Jadi kalimat tersebut telah memenuhi syarat yang pertama. Syarat yang kedua, yaitu kalimat aktif transitif dapat diubah ke dalam bentuk pasif, dengan syarat: subjek (S)  pada kalimat aktif akan menjadi objek (O)  pada kalimat pasif, perdikat (P)  pada kalimat aktif akan ditambahkan awalan, di- dan ter- pada kalimat pasif, dan setelah predikat boleh ditambahkan kata penghubung “oleh” namun tidak mengubah makna. Jadi kalimat diatas jika diubah kedalam bentuk pasif akan menjadi:
Ayahnya(S) dihubungi(P) oleh Anak DPRD itu(O) 

·         Anggota DPRD Yang mengaku menjadi dewan di Komisi 1 bidang hukum ini (S), meminta (P) motor itu (O) agar tak disita (K)
-          Anggota DPRD Yang mengaku menjadi dewan di Komisi 1 bidang hukum ini sebagai subjek
-          Meminta sebagai predikat
-          motor itu sebagai objek
-          agar tak disita sebagai keterangan
Berdasarkan analisis kalimat diatas, jelas terlihat adanya objek atau penderita didalamnya. Jadi kalimat tersebut telah memenuhi syarat yang pertama. Syarat yang kedua, yaitu kalimat aktif transitif dapat diubah ke dalam bentuk pasif, dengan syarat: subjek (S)  pada kalimat aktif akan menjadi objek (O)  pada kalimat pasif, perdikat (P)  pada kalimat aktif akan ditambahkan awalan, di- dan ter- pada kalimat pasif, dan setelah predikat boleh ditambahkan kata penghubung “oleh” namun tidak mengubah makna. Jadi kalimat diatas jika diubah kedalam bentuk pasif akan menjadi:
Motor itu(S) diminta(P) oleh Anggota DPRD Yang mengaku menjadi dewan di Komisi 1 bidang hukum ini(O) agar tak disita(K)
·         Anggota DPRD yang mengaku bernama Dewa Nyoman Rai ini (S) malah memaki (P) petugas (O)
-          Anggota DPRD yang mengaku bernama Dewa Nyoman Rai ini sebagai subjek
-          malah memaki sebagai predikat
-          petugas sebagai objek
Berdasarkan analisis kalimat diatas, jelas terlihat adanya objek atau penderita didalamnya. Jadi kalimat tersebut telah memenuhi syarat yang pertama. Syarat yang kedua, yaitu kalimat aktif transitif dapat diubah ke dalam bentuk pasif, dengan syarat: subjek (S)  pada kalimat aktif akan menjadi objek (O)  pada kalimat pasif, perdikat (P)  pada kalimat aktif akan ditambahkan awalan, di- dan ter- pada kalimat pasif, dan setelah predikat boleh ditambahkan kata penghubung “oleh” namun tidak mengubah makna. Jadi kalimat diatas jika diubah kedalam bentuk pasif akan menjadi:
Petugas(S) malah dimaki(P) oleh Anggota DPRD yang mengaku bernama Dewa Nyoman Rai(S)

b.      Kalimat Aktif Intransitif
Dibawah ini merupakan data berupa kalimat aktif intransitif. Dalam pembahasan sebelumnya telah dibahas mengenai kalimat aktif transitif yaitu kalimat yang tidak memerlukan objek, dan tidak dapat diubah ke dalam bentuk pasif. Berdasarkan pembahasan tersebut, maka kalimat dibawah ini akan dianalisis secara lengkap
-          Anak DPRD itu(S) yang duduk(P) belakang(Ket.tempat).
Kalimat diatas jelas merupakan kalimat aktif intransitiv karena tidak memiliki Objek dan tidak bisa diubah ke dalam bentuk pasif.
c.       Kalimat Pasif
Dibawah ini merupakan data berupa kalimat pasif. Dalam pembahasan sebelumnya telah dibahas mengenai kalimat pasif yaitu kalimat yang subjeknya dikenai perbuatan oleh predikat. Berdasarkan pembahasan tersebut, maka kalimat dibawah ini akan dianalisis secara lengkap
·         Data(S) yang disampaikan(P) Aiptu Made Arnawa(O)
Kalimat diatas merupakan kalimat pasif karena dapat diubah menjadi kalimat aktif dengan syarat, subjek dan objek berganti posisi, predikat yang berawalan di-, dapat diubah menjadi awalan me- dan ber- dalam bentuk kalimat aktif. Jadi jika kalimat diatas dijadikan kalimat aktif, akan menjadi:
Aiptu Made Arnawa(S) menyampaikan(P) Data(O)
·         Anak DPRD tersebut(S) diboncengkan(P) Dwi Agung Rama Putra(O)
Kalimat diatas merupakan kalimat pasif karena dapat diubah menjadi kalimat aktif dengan syarat, subjek dan objek berganti posisi, predikat yang berawalan di-, dapat diubah menjadi awalan me- dan ber- dalam bentuk kalimat aktif. Jadi jika kalimat diatas dijadikan kalimat aktif, akan menjadi:
Dwi Agung Rama Putra(S) memboncengkan(P) Anak DPRD tersebut(O)

C.    KESIMPULAN
Dalam analisis wacana berdasarkan berita yang diperoleh dari Tribun Bali Edisi Rabu 08 Juni 2016, ada delapan kalimat yang dianalisis. Yaitu kalimat aktif  transitif, kalimat aktif intransitif dan kalimat pasif. Dari kedelapan kalimat tersebut, yang paling dominan adalah kalimat aktif transitif sebanyak lima kalimat, disusul kalimat pasif sebanyak dua kalimat dan terakhir kalimat aktif intransitif sebanyak satu kalmia.
D.    DAFTAR PUSTAKA
Putrayasa Ida Bagus. 2009. Janis Kalimat Dalam Bahasa Indonesia. PT Refika Aditama:
Bandung





ANALISIS KALIMAT AKTIF DAN PASIF DALAM WACANA BERITA “GARA-GARA ANAKNYA DITILANG OKNUM ANGGOTA DPRD BALI KATAKAN POLISI GILA”

ANALISIS KALIMAT AKTIF DAN PASIF DALAM WACANA BERITA “GARA-GARA ANAKNYA DITILANG OKNUM ANGGOTA DPRD BALI KATAKAN POLISI GILA”

 

Oleh : Selvina Rambu Hada Rewa

138035131153139

A.    PENDAHULUAN

Kalimat adalah satuan bahasa yang mengandung pikiran lengkap. Sebuah kalimat paling kurang mengandung subjek dan predikat. Kalimat dalam wujud lisan diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!). Susilo (1990:2) mengemukakan ada lima ciri kalimat bahasa Indonesia. Kelima ciri tesebut ialah  bermakna, bersistem urutan frase, dapat berdiri sendiri dalam hubungannya dengan kalimat yang lain, berjeda dan berhenti dengan berakhirnya intonasi. Namun hal itu belum menjamin bahwa kalimat itu ialah kalimat bahasa Indonesia baku. Ada begitu banyak jenis kalimat yang dapat di pelajari mulai dari kaliamat tunggal, majemuk, Tanya, perintah, aktif, pasif, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai jenis kalimat berdasarkan subjeknya,  yaitu kalimat aktif dan pasif yang ada dalam wacana berita Gara-Gara Anaknya Ditilang Oknum Anggota DPRD Bali Katakan Polisi Gila yang di kutip dari Tribun Bali Edisi Rabu, 8 Juni 2016. Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai kalimat aktif dan pasif, karena dalam wacana berita yang akan dianalisis lebih banyak ditemukan penggunaan kalimat aktif dan pasif. Oleh karena itu dalam tulisan ini akan dibatasi pembahasan sekitar kalimat aktif dan pasif saja. Namun sebelum masuk dalam pembahasan dan analisis kalimat aktif dan pasif dalam wacana berita, kita harus mengetahui penjelasan mengenai kalimat aktif dan kalimat pasif terlebih dahulu.
Kalimat aktif adalah sebuah kalimat yang subjek (S) berperan sebagai pelaku yang secara aktif melakukan suatu tindakan yang dikemukakan dalam predikat (P) kepada objek (O). Kalimat aktif biasanya diawali oleh awalan me- atau ber-.  Kalimat aktif dibagi dalam dua jenis, yaitu kalimat aktif transitif dan kalimat aktif intransitif. Kalimat aktif transitif adalah kalimat yang memerlukan objek dan dapat diubah kedalam bentuk pasif. Sedangkan kalimat aktif intransitif adalah kalimat yang tidak memerlukan objek, dan kalimat ini tidak bisa diubah kedalam bentuk kalimat pasif.
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya mendapat atau dikenai suatu tindakan yang berupa predikat oleh objek. Ciri-ciri kalimat pasif adalah (1) Subjek pada kalimat aktif menjadi objek pada kalimat pasif, (2) Predikat menggunakan awalan di-, ke-an  atau ter-, (3) Pada umumnya kata kerja didahului dengan kata ganti orang ku- dan kau-,

B.     PEMBAHASAN
Dalam pembahasan ini akan dibahas mengenai wacana berita yang akan dianlisis, setelah itu akan dikumpulkan data-data berupa kalimat aktif dan pasif. Data yang dikumpulkan tersebut ada yang berupa data kuantitatif dan kualitatif.
1.      Teks Berita
Teks Berita adalah teks yang memaparkan suatu kejadian atau informasi yang ditulis di media cetak, disiarkan di radio atau televisi atau diunggah ke media online. Melalui teks berita kita bisa memeroleh wawasan dan pengetahuan yang lebih luas sehingga terampil berpikir kritis dan kreatif serta bertindak efektif dalam menyelesaikan permasalahan. Beberapa teks berita dapat diambil hikmahnya dan digunakan sebagai motivasi dalam meraih cita-cita dan mencipta citra pribadi. Selanjutnya dilampirkan teks berita yang akan analisis yang telah diperoleh dari media online Tribun Bali edisi Rabu 8 Juni 2016.

BREAKING NEWS, Gara-Gara Anaknya Ditilang Oknum Anggota DPRD Bali Katakan Polisi Gila

Rabu, 8 Juni 2016 13:18


Kendaraan motor Ninja 250 CC Kuning Hitam yang ditilang saat berada di Pintu Tol Bali Mandara, Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (8/6/2016). 
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Seorang anggota DPRD Komisi 1 DPRD Provinsi Bali nekad memaki-maki instansi kepolisian.
Lantaran anaknya ditilang di Pintu Tol Bali Mandara, Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (8/6/2016).
Padahal, menurut data yang disampaikan Aiptu Made Arnawa, anak DPRD tersebut diboncengkan Dwi Agung Rama Putra yang ditilang.
Dua pengendara yang memakai motor Ninja 250 CC kuning hitam ini juga diketahui tak memasang dua plat nomor, tak membawa Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Surat Ijin Mengemudi.
"Karena motor tak ada plat nomor di bagian depan dan belakang, petugas Polantas PJR Tol pun menghentikannya. Saat dicek kelengkapan mereka berdua (pengendara.red) juga tak membawa STNK. Katanya yang anak DPRD itu yang duduk belakang dan menghubungi ayahnya," jelasnya kepada Tribun Bali, Rabu (8/6/2016).
Usai menghubungi Aiptu M Arnawa, anggota DPRD Yang mengaku menjadi dewan di Komisi 1 bidang hukum ini, tetap nekad dan meminta motor itu agar tak disita.
Padahal, menurut UU Lalulintas, jika pengendara melanggar peraturan dan tak membawa STNK dan SIM kendaraan harus disita. Hanya saja, karena tak mau motor anaknya disita, anggota DPRD yang mengaku bernama Dewa Nyoman Rai ini malah memaki petugas.
"Saya dimaki-maki lewat telepon. Dia (anggota DPRD.red) bilang Polisi gila, Polisi Gila gitu," keluhnya. (*)

2.      Data Kuantitatif
Data kuantitatif  adalah data informasi yang berupa simbol angka atau bilangan. Berdasarkan simbol-simbol angka tersebut, perhitungan secara kuantitatif dapat dilakukan untuk menghasilkan suatu kesimpulan yang berlaku umum di dalam suatu parameter. Nilai data bisa berubah-ubah atau bervariasi. Proses pengumpulan data kuantitatif  tidak membutuhkan banyak waktu dan sangat mudah dilakukan.
Dalam wacana diatas, terdapat delapan (8) kalimat yang akan dianalisis. Kalimat-kalimat tersebut terbagi atas tiga jenis kalimat, yaitu kalimat aktif transitif, intransitif, dan kalimat pasif.
a.      Kalimat Aktif Transitif
Kalimat aktif transitif yang terdapat dalam wacana diatas sebanyak enam (5) kalimat, yaitu sebagai berikut.
-          Seorang anggota DPRD Komisi 1 DPRD Provinsi Bali nekad memaki-maki instansi kepolisian.
-          Dua pengendara yang memakai motor Ninja 250 CC kuning hitam
-          Anak DPRD itu menghubungi ayahnya
-          Anggota DPRD Yang mengaku menjadi dewan di Komisi 1 bidang hukum ini, tetap nekad dan meminta motor itu agar tak disita.
-          Anggota DPRD yang mengaku bernama Dewa Nyoman Rai ini malah memaki petugas.
a.      Kalimat Aktif Intransitif
Kalimat aktif intransitif yang terdapat pada wacana diatas sebanyak satu (1) kalimat, yaitu sebagai berikut:
-          Anak DPRD itu yang duduk belakang
b.      Kalimat Pasif
Kalimat pasif yang terdapat pada wacana diatas sebanyak dua (2) kalimat
-          Data yang disampaikan Aiptu Made Arnawa
-          Anak DPRD tersebut diboncengkan Dwi Agung Rama Putra yang ditilang

3.      Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data informasi yang berbentuk kalimat verbal bukan berupa simbol angka atau bilangan. Data kualitatif didapat melalui suatu proses penggunaan teknik analisis mendalam dan tidak bisa diperoleh secara langsung. Dengan kata lain untuk mendapatkan data kualitatif lebih banyak membutuhkan waktu dan sulit dikerjakan karena harus melakukan wawancara, observasi, diskusi atau pengamatan.
Berdasarkan data kuantitatif yang telah diperoleh, maka data tersebut akan dianalisis agar mendapatkan data secara kualitatif.
a.      Kalimat Aktif Transitif
Dibawah ini merupakan data berupa kalimat aktif transitif. Dalam pembahasan sebelumnya telah dibahas mengenai kalimat aktif transitif yaitu kalimat yang memerlukan objek. Berdasarkan pembahasan tersebut, maka kalimat dibawah ini akan dianalisis secara lengkap.
·         Seorang anggota DPRD Komisi 1 DPRD Provinsi Bali(S) nekad memaki-maki(P) instansi kepolisian(O).
-          Seorang anggota DPRD Komisi 1 DPRD Provinsi Bali sebagai subjek
-          memaki-maki sebagai predikat
-          instansi kepolisian sebagai objek
Berdasarkan analisis kalimat diatas, jelas terlihat adanya objek atau penderita didalamnya. Jadi kalimat tersebut telah memenuhi syarat yang pertama. Syarat yang kedua, yaitu kalimat aktif transitif dapat diubah ke dalam bentuk pasif, dengan syarat: subjek (S)  pada kalimat aktif akan menjadi objek (O)  pada kalimat pasif, perdikat (P)  pada kalimat aktif akan ditambahkan awalan, di- dan ter- pada kalimat pasif, dan setelah predikat boleh ditambahkan kata penghubung “oleh” namun tidak mengubah makna. Jadi kalimat diatas jika diubah kedalam bentuk pasif akan menjadi:
Instansi kepolisian(S) dimaki-maki(P) oleh Seorang anggota DPRD Komisi 1
DPRD Provinsi Bali(O).
·         Dua pengendara(S) yang memakai(P) motor Ninja 250 CC kuning hitam(O)
-          Dua pengendara sebagai subjek
-          memakai sebagai predikat
-          motor Ninja 250 CC kuning hitam sebagai objek
Berdasarkan analisis kalimat diatas, jelas terlihat adanya objek atau penderita didalamnya. Jadi kalimat tersebut telah memenuhi syarat yang pertama. Syarat yang kedua, yaitu kalimat aktif transitif dapat diubah ke dalam bentuk pasif, dengan syarat: subjek (S)  pada kalimat aktif akan menjadi objek (O)  pada kalimat pasif, perdikat (P)  pada kalimat aktif akan ditambahkan awalan, di- dan ter- pada kalimat pasif, dan setelah predikat boleh ditambahkan kata penghubung “oleh” namun tidak mengubah makna. Jadi kalimat diatas jika diubah kedalam bentuk pasif akan menjadi:
Motor Ninja 250 CC kuning hitam(S) dipakai(P) oleh Dua pengendara(O)
·         Anak DPRD itu (S)  menghubungi (P) ayahnya (O)
-          Anak DPRD itu sebagai subjek
-          Menghubungi sebagai predikat
-          Ayahnya sebagai objek
Berdasarkan analisis kalimat diatas, jelas terlihat adanya objek atau penderita didalamnya. Jadi kalimat tersebut telah memenuhi syarat yang pertama. Syarat yang kedua, yaitu kalimat aktif transitif dapat diubah ke dalam bentuk pasif, dengan syarat: subjek (S)  pada kalimat aktif akan menjadi objek (O)  pada kalimat pasif, perdikat (P)  pada kalimat aktif akan ditambahkan awalan, di- dan ter- pada kalimat pasif, dan setelah predikat boleh ditambahkan kata penghubung “oleh” namun tidak mengubah makna. Jadi kalimat diatas jika diubah kedalam bentuk pasif akan menjadi:
Ayahnya(S) dihubungi(P) oleh Anak DPRD itu(O) 

·         Anggota DPRD Yang mengaku menjadi dewan di Komisi 1 bidang hukum ini (S), meminta (P) motor itu (O) agar tak disita (K)
-          Anggota DPRD Yang mengaku menjadi dewan di Komisi 1 bidang hukum ini sebagai subjek
-          Meminta sebagai predikat
-          motor itu sebagai objek
-          agar tak disita sebagai keterangan
Berdasarkan analisis kalimat diatas, jelas terlihat adanya objek atau penderita didalamnya. Jadi kalimat tersebut telah memenuhi syarat yang pertama. Syarat yang kedua, yaitu kalimat aktif transitif dapat diubah ke dalam bentuk pasif, dengan syarat: subjek (S)  pada kalimat aktif akan menjadi objek (O)  pada kalimat pasif, perdikat (P)  pada kalimat aktif akan ditambahkan awalan, di- dan ter- pada kalimat pasif, dan setelah predikat boleh ditambahkan kata penghubung “oleh” namun tidak mengubah makna. Jadi kalimat diatas jika diubah kedalam bentuk pasif akan menjadi:
Motor itu(S) diminta(P) oleh Anggota DPRD Yang mengaku menjadi dewan di Komisi 1 bidang hukum ini(O) agar tak disita(K)
·         Anggota DPRD yang mengaku bernama Dewa Nyoman Rai ini (S) malah memaki (P) petugas (O)
-          Anggota DPRD yang mengaku bernama Dewa Nyoman Rai ini sebagai subjek
-          malah memaki sebagai predikat
-          petugas sebagai objek
Berdasarkan analisis kalimat diatas, jelas terlihat adanya objek atau penderita didalamnya. Jadi kalimat tersebut telah memenuhi syarat yang pertama. Syarat yang kedua, yaitu kalimat aktif transitif dapat diubah ke dalam bentuk pasif, dengan syarat: subjek (S)  pada kalimat aktif akan menjadi objek (O)  pada kalimat pasif, perdikat (P)  pada kalimat aktif akan ditambahkan awalan, di- dan ter- pada kalimat pasif, dan setelah predikat boleh ditambahkan kata penghubung “oleh” namun tidak mengubah makna. Jadi kalimat diatas jika diubah kedalam bentuk pasif akan menjadi:
Petugas(S) malah dimaki(P) oleh Anggota DPRD yang mengaku bernama Dewa Nyoman Rai(S)

b.      Kalimat Aktif Intransitif
Dibawah ini merupakan data berupa kalimat aktif intransitif. Dalam pembahasan sebelumnya telah dibahas mengenai kalimat aktif transitif yaitu kalimat yang tidak memerlukan objek, dan tidak dapat diubah ke dalam bentuk pasif. Berdasarkan pembahasan tersebut, maka kalimat dibawah ini akan dianalisis secara lengkap
-          Anak DPRD itu(S) yang duduk(P) belakang(Ket.tempat).
Kalimat diatas jelas merupakan kalimat aktif intransitiv karena tidak memiliki Objek dan tidak bisa diubah ke dalam bentuk pasif.
c.       Kalimat Pasif
Dibawah ini merupakan data berupa kalimat pasif. Dalam pembahasan sebelumnya telah dibahas mengenai kalimat pasif yaitu kalimat yang subjeknya dikenai perbuatan oleh predikat. Berdasarkan pembahasan tersebut, maka kalimat dibawah ini akan dianalisis secara lengkap
·         Data(S) yang disampaikan(P) Aiptu Made Arnawa(O)
Kalimat diatas merupakan kalimat pasif karena dapat diubah menjadi kalimat aktif dengan syarat, subjek dan objek berganti posisi, predikat yang berawalan di-, dapat diubah menjadi awalan me- dan ber- dalam bentuk kalimat aktif. Jadi jika kalimat diatas dijadikan kalimat aktif, akan menjadi:
Aiptu Made Arnawa(S) menyampaikan(P) Data(O)
·         Anak DPRD tersebut(S) diboncengkan(P) Dwi Agung Rama Putra(O)
Kalimat diatas merupakan kalimat pasif karena dapat diubah menjadi kalimat aktif dengan syarat, subjek dan objek berganti posisi, predikat yang berawalan di-, dapat diubah menjadi awalan me- dan ber- dalam bentuk kalimat aktif. Jadi jika kalimat diatas dijadikan kalimat aktif, akan menjadi:
Dwi Agung Rama Putra(S) memboncengkan(P) Anak DPRD tersebut(O)

C.    KESIMPULAN
Dalam analisis wacana berdasarkan berita yang diperoleh dari Tribun Bali Edisi Rabu 08 Juni 2016, ada delapan kalimat yang dianalisis. Yaitu kalimat aktif  transitif, kalimat aktif intransitif dan kalimat pasif. Dari kedelapan kalimat tersebut, yang paling dominan adalah kalimat aktif transitif sebanyak lima kalimat, disusul kalimat pasif sebanyak dua kalimat dan terakhir kalimat aktif intransitif sebanyak satu kalmia.
D.    DAFTAR PUSTAKA
Putrayasa Ida Bagus. 2009. Janis Kalimat Dalam Bahasa Indonesia. PT Refika Aditama:
Bandung